Selamat datang kembali di web blog Catatan IzRuYan!
Suara Hati Anak kali ini akan menceritakan tentang kisah sedih sang anak yang diperlakukan seperti asisten rumah tangga (ART) oleh orangtua kandungnya sendiri.
Sang anak yang seharusnya ingin membuat PR, melakukan tugas belajar dari rumah, apalagi sedang masa pandemi, semua kegiatan belajar dilakukan di rumah. Karena anak itu belajar di rumah, tidaknya di sekolah, orangtua sang anak tersebut memanfaatkan anak untuk melakukan tugas seperti layaknya asisten rumah tangga (ART), seperti mencuci piring, mencuci pakaian, menjemur pakaian, menyapu, dan lain sebagainya. Sang anak itu mau mematuhi perintah orangtuanya, karena sebagai seorang anak wajiblah mematuhi perintah orangtua. Pada awalnya tidak merasa mengeluh, tapi lama kelamaan, sang anak tersebut merasa mengeluh.
Pernah suatu ketika, sang anak sedang melakukan proses belajar daring. Tiba-tiba orangtua menyuruhnya untuk menjemur pakaian. Pakaian yang harus dijemur sangat banyak sekali, sekitar 3 ember. Namun, ada hal-hal yang tidak disukai sang anak. Di tempat dia menjemur pakaian, sangat banyak sekali semut merah. Sampai-sampai kaki anak itu digigit oleh semut merah, sampai banyak bekas benjolan akibat digigit semut merah. Ditambah lagi juga digigit nyamuk yang berkeliaran di sekeliling tubuhnya. Banyak sekali gangguan selama dia menjemur pakaian. Jadinya, dia menjemur pakaian memakan waktu yang lama, sekitar 2 jam, baru selesai. Setelah selesai, dia kembali belajar. Namun banyak sekali waktu belajar yang terbuang, sampai-sampai gurunya menganggap kalau sang anak tidak hadir (alpa / absen) dalam pembelajaran. Dia sangat sedih sekali. Hanya karena menjemur pakaian yang lumayan banyak, disertai rintangan nyamuk dan semut, diapun dianggap absen dari pembelajaran daring oleh gurunya. ðŸ˜
Dia juga pernah disuruh menyapu lantai. Lantai di luar rumah. Saat itu sedang turun hujan, dia disuruh menyapu lantai luar rumah oleh orangtuanya. Orangtua itu tak peduli kondisi cuaca, yang penting lantai itu harus disapu oleh sang anak. Hujan turun yang deras sehingga membuat dia menjadi basah. Ditambah lagi lantai yang juga ada kotoran ayam. Iiihhh, menjijikkan. Sungguh malang sekali anak itu. Disuruh menyapu rumah di luar, ditambah hujan deras dan lantai itu ada kotoran ayam. Sedih sekali. 😢
Sang anak memang seharusnya mematuhi perintah orangtua. Namun, orangtua seharusnya tidaklah menyuruh anak melakukan hal-hal yang memberatkannya. Jangan jadikan sang anak seperti ART. Apalagi sang anak juga sibuk untuk belajar daring di masa pandemi seperti saat ini.
Demikian cerita Suara Hati Anak Catatan IzRuYan kali ini. Mau berbagi curhatan seorang anak di Suara Hati Anak Catatan IzRuYan? Bagikan ceritamu dengan mengirim cerita di sebuah file .txt atau .docx kemudian kirim ke email izruwebmail@gmail.com dan beri judul/subject: "Suara Hati Anak". Cerita terbaik akan diposting dan dipublikasikan di web blog Catatan IzRuYan.
Update web blog ini dengan klik LANGGANAN atau IKUTI web blog ini, atau download aplikasi IzRu Web di IzRu APK+, supaya tidak ketinggalan cerita Suara Hati Anak, dan cerita lainnya dari Catatan IzRuYan.
Terimakasih :)
Posting Komentar