INFO: IzRu Web dan Catatan IzRuYan dengan bangga mempersembahkan sebuah e-book / buku digital pertama dari IzRu Web, yang mengisahkan perjalanan seorang remaja yang terpaksa hidup tanpa smartphone selama ± 17 bulan setelah HP lamanya rusak. Dalam perjalanan penuh tantangan ini, dia belajar banyak tentang ketahanan dan harapan. Diangkat dari kisah nyata. Dapatkan e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang hanya di Trakteer IzRu Web dan ikuti kisahnya! Traktir dan Download Sekarang.

SHA: Kisah Anak Membenci Keluarga Akibat Dikatakan Badannya yang Tidak Sehat


Selamat datang kembali di web blog Catatan IzRuYan!

Kali ini, mimin mau menceritakan Suara Hati Anak tentang "Kisah Sang Anak Membenci Keluarga Akibat Dikatakan Badannya yang Tidak Sehat"

Berawal dari sang anak bernama Muis pergi ke kampung halaman bersama kedua orangtuanya. Kemudian, sesampai di kampung halaman, Muis dan kedua orangtuanya tiba di rumah neneknya Muis. Muis dan kedua orangtua saling bersalim tangan saat tiba di rumah tersebut. Namun, ada keluarga dari sepupu dari ibunya Muis berkata "Apakah kamu sakit demam? Kok badan kamu kurus banget?". Ada yang menyambungnya "Mungkin dia jarang olahraga". Dilanjutkan oleh orangtuanya "Dia lumayan banyak juga makan, namun badannya (Muis) tetap saja kurus. Gara-gara itu, kedua orangtua selalu meminta kepada Muis buat ini buat itu agar Muis bisa memiliki tubuh yang ideal. Dan Muis mulai membenci keluarga yang ada di kampung.

"Gara-gara aku ikut orangtuaku pulang kampung, aku harus buat ini buat itu. Aku dikatain kurus, terus orangtuaku ngikutin. Padahal, orang-orang sekitar dan teman-teman atau guru disekolah tidak ada yang ngatain aku kurus. Kan ada orang yang lebih kurus dari aku. Aku rasanya nyesel ikut pulang kampung. Rasanya akutuh tak mau lagi pulang kampung," kata Muis di dalam hati.

Sejak habis selesai pulang kampung, kembali ke rumah, Muis mulai di suruh berolahraga, makan makanan bergizi, dll. Padahal Muis tidak biasa melakukan seperti itu. Mulai rasa tak suka Muis sama keluarganya sendiri.

Beberapa saat kemudian, ayah dan ibunya Muis menanggap bahwa Muis berjalan secara tidak normal. Ayah dan ibunya Muis menyebutkan bahwa Muis berjalan dengan kaki yang bengkok atau berjalan mengangkang. Padahal, menurut Muis, dia berjalan normal, tidak ada rasa berjalan mengangkang seperti orang yang habis di sunat atau habis di swab lewat buntut (karena dimasa Corona ada cara pengambilan swab melalui buntut dengan istilah ....swab). Dia perhatikan sendiri di cermin. Biasa-biasa saja. Namun, kedua orangtuanya merasa bahwa Muis berjalan mengangkang. Orang lain merasa tidak ada yang aneh terhadap gaya jalannya Muis. Cuma orangtuanya yang merasa ada yang aneh terhadap gaya jalannya Muis.

Akibat disebutin gaya jalannya sangat tidak normal (jalan mengangkang), Muis makin kesal sama kedua orangtuanya. Apalagi orangtuanya memaksa Muis untuk belajar berjalan lurus seperti model profesional. Jadinya, si Muis menjadi stress. "Masa iya aku disuruh jalan lurus. Padahal rasanya aku berjalan seperti orang-orang pada umumnya," perasaan isi hati Muis.

Para orangtua boleh ingin mempunyai badan anak yang normal dan sehat. Namun, janganlah memaksa anak itu agar bisa memiliki badan yang sehat.

Mungkin sekian dari cerita Suara Hati Anak kali ini. Nantikan cerita Suara Hati Anak lainnya hanya di web blog Catatan IzRuYan! Update dengan cara LANGGANAN atau IKUTI web blog ini, atau bisa juga download aplikasi IzRu Web gratis di IzRu APK+.

Terimakasih :)

×

Bagikan dengan Kode QR


QR Code

Posting Komentar

Download aplikasi IzRu Web gratis