
Kali ini, IzRuMin kembali menghadirkan cerita terbaru tentang aktivitas IzRuYan. Pada momen ulang tahun Muzaffar Izzat kemarin (23 November 2024), IzRuYan dan ayahnya berlibur ke salah satu waterpark/kolam renang di kota tempat tinggal mereka. Dan pada saat itu pula, untuk pertama kalinya Ar Rayyan pergi berlibur ke kolam renang. Seperti apa keseruannya?
Sebelum itu, IzRuMin ingin mengajak Izruwebers semua untuk memberikan dukungan berupa donasi agar IzRuMin bisa terus aktif dan memberikan cerita-cerita menarik lainnya. Selain itu, donasi tersebut akan membantu IzRuMin dalam mengembangkan web blog ini serta web member IzRu Web lainnya. Dukungan dari kalian sangat berarti bagi IzRuMin!
Ayahnya IzRuYan tiba-tiba diberikan 4 tiket gratis untuk masuk ke kolam renang itu, dari Pak RT setempat. Tiket gratis tersebut berasal dari tim kampanye salah satu paslon di daerahnya. Teman-teman satu sekolah Syahirah Ruzana juga mendapat tiket gratis. Bahkan ada temannya yang mendapatkan 100 tiket gratis dan membagikannya kepada beberapa teman atau keluarganya. Sayangnya, Syahirah Ruzana tidak kebagian tiket gratis dari temannya itu.
Namun, di hari terakhir masa kampanye Pilkada, keluarga IzRuYan mendapatkan tiket gratis masuk ke waterpark, dan mereka pun berangkat ke sana. Muzaffar Izzat merasa bahwa ulang tahunnya kali ini sangat istimewa, karena selain tahun ini dia berulang tahun dengan HP baru setelah dua tahun kemarin berulang tahun tanpa HP, dia juga bisa berlibur di hari ulang tahunnya. Mereka pun bergegas pergi ke waterpark setelah makan siang di rumah.
Sesampainya di tempat itu, tampak sangat ramai dengan pengunjung yang hendak berlibur di waterpark. Mungkin karena faktor bagi-bagi tiket gratis, ditambah lagi sedang masa akhir pekan, jadi banyak orang yang datang.
Saat tiba di pintu gerbang, ayahnya IzRuYan memberikan 4 tiket gratis tersebut kepada penjaga pintu, dan mereka pun masuk ke dalam waterpark. Sungguh ramai sekali orang-orang yang asyik berenang dan bermain air di sana. Baik anak-anak kecil, remaja, hingga orang tua.
IzRuYan dan ayahnya pun mencari tempat untuk mengganti pakaian. Mereka turun ke bawah melewati tangga, karena area masuk berada di atas bukit, dan tempat mengganti pakaian ada di bawah bukit. Saat sedang berjalan mencari tempat ganti pakaian, seseorang menyapa Syahirah Ruzana. Ayahnya pun bertanya, “Siapa dia?” “Itu teman lamaku. Dulu pernah sekelas dengannya,” jawab Syahirah Ruzana.
Syahirah Ruzana menjelaskan bahwa temannya itu pernah sekelas dengannya waktu masih duduk di kelas 7 MTs. Saat naik kelas 8, mereka berbeda kelas. Namun, temannya itu akhirnya dikeluarkan dari MTs karena diduga telah menyebarkan video yang tidak pantas (kalau tidak salah).
Saat tiba di depan ruangan ganti pakaian, ada seseorang yang menjaga tempat itu. Tertulis, pengunjung harus membayar Rp 2.000 untuk biaya kebersihan area toilet dan tempat mengganti pakaian. Namun, karena banyak orang yang tidak membayar biaya tersebut, IzRuYan pun langsung memasuki ruangan itu tanpa perlu bayar terlebih dahulu. Mungkin sifatnya sukarela, dan tidak diwajibkan.
Di dalam ruangan ganti pakaian, mereka hanya bisa diam berdiri, sambil menunggu orang lain yang juga sedang mengganti pakaian, baik yang belum berenang maupun yang sudah berenang. Karena terlalu lama menunggu, ayahnya IzRuYan ikut masuk ke ruangan dan menyuruh IzRuYan untuk ganti pakaian secepatnya. Apalagi karena IzRuYan memakai pakaian dua lapis, jadi dia seharusnya bisa ganti pakaian tanpa menunggu orang lain. Pakaian yang dilepaskan beserta sandal mereka pun ditaruh di dalam kantong plastik.
Setelah ganti pakaian, IzRuYan pun mulai mencari tempat untuk bermain air dan berenang. Mereka pun masuk ke dalam kolam renang anak-anak. Karena mereka semua tidak bisa berenang, mereka hanya bermain air saja. Lalu, ayahnya IzRuYan menyuruh mereka untuk mencoba bermain perosotan di sana.

Ayahnya IzRuYan pun bertanya, “Kenapa dengan Ar Rayyan? Dia tidak mau naik perosotan?” “Dia cuma mau naik satu kali saja,” jawab Muzaffar Izzat.
Muzaffar Izzat pun berusaha membujuk Ar Rayyan untuk naik perosotan sekali lagi. Dia berjanji untuk memegang Ar Rayyan erat-erat dan menutupi hidung dan mulutnya agar tidak kemasukan air kolam. Lalu, Ar Rayyan pun mau mencoba lagi. Mereka pun kembali berseluncur dan terjun ke dalam kolam.
Namun, Ar Rayyan merasa tidak mau bermain perosotan lagi. Muzaffar Izzat dan Syahirah Ruzana membawa Ar Rayyan ke pinggir kolam. Padahal, banyak anak-anak yang sebaya dengan Ar Rayyan, atau bahkan yang lebih kecil, yang berani bermain perosotan itu. Mungkin mereka sudah terbiasa dan sering diajak orangtua mereka untuk bermain di kolam renang.
Kemudian, Muzaffar Izzat dan Syahirah Ruzana kembali menaiki perosotan di kolam anak tersebut. Mereka mencoba menaiki perosotan yang lebih tinggi dari sebelumnya, namun tetap di kolam anak. Muzaffar Izzat merasa agak canggung saat menaiki perosotan di kolam anak-anak, mengingat umurnya yang sudah memasuki kepala dua. Maklum, dia belum bisa berenang, jadi dia memilih untuk menaiki perosotan itu. Walaupun agak cemas, dia masih bisa mengendalikan diri dan langsung berdiri saat berada di dalam kolam, tanpa tenggelam.
Setelah bermain di kolam anak, mereka pun pergi ke kolam lainnya. Kali ini, Muzaffar Izzat dan Syahirah Ruzana diajak oleh ayahnya untuk bermain di kolam remaja dan dewasa. Sesampainya di kolam tersebut, banyak remaja Gen Z yang berkumpul dan bermain di dalam kolam. Ada juga cewek-cewek yang tidak berjilbab yang ikut bermain dan berenang di sana. “Bisa sekalian 'cuci mata' nih. 🗿”
Jika di kolam anak-anak tadi tinggi airnya sekitar betis orang dewasa (sekitar 40-50 cm), maka di kolam remaja dan dewasa airnya bisa mencapai pinggang orang dewasa (sekitar 80-100 cm). Muzaffar Izzat dan Syahirah Ruzana hanya bisa berdiri di dalam kolam tersebut, karena mereka berdua tidak bisa berenang.
Di kolam ini juga ada perosotan. Namun, Muzaffar Izzat dan Syahirah Ruzana tidak berani menaiki perosotan itu, karena mereka takut tenggelam dan kesulitan berdiri setelah meluncur. Mereka berdua hanya sebentar saja bermain di kolam dewasa, dan itupun hanya di pinggir kolam. Tak lama kemudian, Muzaffar Izzat keluar dari kolam, namun Syahirah Ruzana kesulitan untuk keluar. Di sana ada tangga untuk keluar dari kolam, namun karena banyak orang yang naik perosotan, jadinya mereka keluar dari kolam tanpa menggunakan tangga. Syahirah Ruzana dibantu oleh abangnya untuk keluar dari kolam.
Setelah bersenang-senang di kolam dewasa, walau hanya sebentar, IzRuYan berfoto-foto di sekitar kolam, dan ayahnya yang mengambil foto melalui HP-nya. Bahkan, IzRuYan juga difoto ayahnya saat berada di dalam kolam.
Tiba-tiba, cuaca di area tersebut mendung. Mereka pun mulai mencari tempat untuk berteduh. Saat ingin menuju tempat berteduh, kantong plastik yang digunakan untuk menyimpan pakaian dan sandal IzRuYan terkena kencing anak kecil. Untungnya hanya mengenai kantong plastiknya saja. Mereka pun kembali naik tangga ke atas bukit atau ke area utama waterpark. Saat menuju tempat berteduh, IzRuYan dan ayahnya tidak sengaja bertemu dengan istri abang sepupunya IzRuYan, yang sedang berdampingan dengan dua anaknya. Mereka juga sedang bermain dan berenang di waterpark itu.
Setelah sampai di tempat berteduh, tiba-tiba hujan turun dengan sangat lebat. Muzaffar Izzat pun mulai khawatir dengan pakaian yang masih dijemur di luar rumah, karena masih ada pakaian yang tidak sempat diambil. Pasti sudah basah semua pakaian yang masih dijemur akibat hujan.

Setelah hujan sedikit reda, Muzaffar Izzat dan Syahirah Ruzana diajak oleh ayahnya untuk bermain di kolam arus. Ar Rayyan juga mau ikut, namun dilarang oleh ayahnya karena kolam arus itu airnya setinggi kolam remaja dan dewasa. Muzaffar Izzat dan Syahirah Ruzana pun berputar-putar mengelilingi kolam arus itu. Mereka berdua hanya berjalan-jalan saja di kolam arus, karena mereka belum bisa berenang. Sesekali mereka mencoba berenang, namun tetap tidak bisa.

Muzaffar Izzat dan Syahirah Ruzana terus berjalan dan mengelilingi kolam arus itu hingga lebih kurang 5 kali putaran. Namun, pada suatu saat, mereka terpisah karena banyak orang yang menghalangi. Lalu, Muzaffar Izzat keluar lebih dulu dan melewati jembatan di atas kolam arus. Dia pun mencari Syahirah Ruzana. Setelah ditemukan, mereka kembali masuk ke kolam arus.
Saat hendak keluar dari kolam arus, Syahirah Ruzana sempat tenggelam dan air kolam masuk ke hidung dan telinganya. Sampai-sampai, dia tidak bisa mendengar apa-apa selama beberapa detik. Dengan pelan-pelan, Muzaffar Izzat membawanya keluar dari kolam arus. Saat keluar, Syahirah Ruzana juga sempat terjatuh dan kakinya sakit. Untung tidak ada luka yang serius.
Setelah selesai bermain di kolam arus, IzRuYan kembali difoto oleh ayahnya sebelum keluar dari waterpark dan pulang ke rumah. Ar Rayyan sudah mengganti pakaian lebih dulu saat Muzaffar Izzat dan Syahirah Ruzana berada di kolam arus, sedangkan Muzaffar Izzat dan Syahirah Ruzana belum mengganti pakaian dan tetap memakai pakaian yang basah kuyup karena berenang dan bermain air di kolam, baik kolam anak, kolam remaja/dewasa, hingga kolam arus.
Sekian dulu cerita dari IzRuMin kali ini. Jangan lupa untuk Follow Blog atau download aplikasi IzRu Web sekarang, agar tidak ketinggalan cerita menarik lainnya dari web blog Catatan IzRuYan.
Yuk segera baca cerita tentang seorang remaja yang merasa sedih akibat HP lamanya rusak, dan menjalani hari-harinya tanpa HP selama ± 17 bulan, dengan berbagai rintangan yang dihadapinya, dalam e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP". Dapatkan sekarang hanya di Trakteer IzRu Web. Untuk info selengkapnya, klik disini.
Terimakasih :)
Posting Komentar