
Kali ini, IzRuMin ingin membagikan cerita mengenai antena parabola penerima siaran TV di rumah IzRuYan yang tiba-tiba jatuh pada tanggal 13 November 2024. Bagaimana ceritanya dan mengapa parabola tersebut bisa terjatuh?
Sebelum itu, IzRuMin ingin mengajak Izruwebers semua untuk memberikan dukungan berupa donasi agar IzRuMin bisa terus aktif dan memberikan cerita-cerita menarik lainnya. Selain itu, donasi tersebut akan membantu IzRuMin dalam mengembangkan web blog ini serta web member IzRu Web lainnya. Dukungan dari kalian sangat berarti bagi IzRuMin!
Pada beberapa postingan sebelumnya, IzRuMin sempat menceritakan bahwa TV di rumah IzRuYan tiba-tiba rusak pada tanggal 14 Juli 2024. Kini, sudah empat bulan sejak TV tersebut rusak, dan hingga saat ini, IzRuYan tidak lagi menonton TV. Mereka hanya sesekali menonton TV melalui live streaming di HP jika ada banyak kuota internet, seperti melalui IzRu TV Indo, OTT Navigator, dan lain-lain.
Setelah empat bulan tanpa TV, pada tanggal 13 November 2024, tiba-tiba antena parabola di rumah IzRuYan terjatuh. Ketika keluarga IzRuYan keluar rumah di pagi hari, mereka menemukan bahwa parabola tersebut sudah jatuh. Kemungkinan, parabola itu terjatuh akibat angin kencang disertai hujan yang terjadi pada malam hari saat mereka sedang tidur.
Muzaffar Izzat pun merasa sedikit kesal dengan kejadian ini. “Mentang-mentang sudah tidak menonton TV lagi, parabolanya malah jatuh,” keluh Muzaffar Izzat dalam hati setelah melihat parabola yang terjatuh.
Sebelum peristiwa parabola jatuh ini, sudah ada kejadian lain terkait antena parabola di rumah IzRuYan sejak mereka berhenti menonton TV akibat TV yang rusak.
Pada bulan Oktober 2024, misalnya, terjadi hujan berangin yang menyebabkan piring parabola berputar sekitar 90° searah jarum jam. Parabola tersebut terikat dengan tali terpal, dan terpal tersebut didorong oleh angin, sehingga menarik parabola dan menyebabkan perputaran tersebut. Kejadian ini terjadi pada sore hari. Ketika Muzaffar Izzat mendengar suara gesekan pada parabola, dia pun mendapati bahwa parabola itu sudah berputar 90° ke arah yang salah. Dia berusaha mengembalikan parabola ke posisi semula sebelum hujan turun. Namun, tak lama kemudian, angin kembali memutar parabola, dan Muzaffar Izzat tak sempat memperbaikinya karena hujan lebat mulai turun. Bahkan, tali terpal yang sebelumnya mengikat parabola terlepas akibat angin kencang.
Keesokan harinya, ayahnya IzRuYan kembali mengikat tali terpal yang sudah terlepas, meskipun parabola masih dalam posisi yang salah. Muzaffar Izzat yang berniat memperbaiki posisi parabola, akhirnya membatalkan niatnya karena tali terpal sudah terikat kembali. Selama beberapa hari, parabola tetap berada dalam posisi yang salah, di mana dua LNB-nya yang seharusnya menghadap ke barat dan timur, malah menghadap ke utara dan selatan. Baru beberapa hari kemudian, setelah tali terpal kembali terlepas, ayahnya IzRuYan memperbaiki posisi parabola ke arah semula. Entah sinyal TV sudah kembali atau belum, mereka tidak tahu karena mereka tidak bisa menonton TV dan mengecek siarannya. Untuk mengecek melalui receiver digital (yang masih berfungsi) cukup sulit, apalagi remote untuk receiver tersebut agak rusak.
Sebulan kemudian, parabola penerima sinyal TV justru terjatuh. Bahkan, bukan hanya terikat oleh tali terpal saja. Tali jemuran juga dipasang dan diikat ke bagian parabola.
Setelah dicek, ternyata, bagian bawah tiang parabola patah. Ayahnya IzRuYan pun memotong tiang parabola yang patah itu, dan parabola ditegakkan kembali pada sore harinya. Muzaffar Izzat dan Syahirah Ruzana ikut membantu menegakkan parabola tersebut. Agar tidak jatuh lagi, ayahnya IzRuYan memasukkan batu dan pasir ke dalam lubang di bawah pinggiran tiang parabola.
IzRuYan berharap suatu saat nanti mereka bisa menonton TV lagi, dan diberikan rezeki untuk bisa dapat membeli TV yang baru. Kapan ya mereka bisa menonton TV lagi seperti dulu? Kalian bisa membantu mereka dengan memberikan donasi melalui IzRuMin.
Sekian dulu cerita dan informasi dari IzRuMin kali ini. Jangan lupa untuk Follow Blog atau download aplikasi IzRu Web sekarang, agar tidak ketinggalan cerita menarik lainnya dari web blog Catatan IzRuYan.
Yuk segera baca cerita tentang seorang remaja yang merasa sedih akibat HP lamanya rusak, dan menjalani hari-harinya tanpa HP selama ± 17 bulan, dengan berbagai rintangan yang dihadapinya, dalam e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP". Dapatkan sekarang hanya di Trakteer IzRu Web. Untuk info selengkapnya, klik disini.
Terimakasih :)
Posting Komentar