INFO: IzRu Web dan Catatan IzRuYan dengan bangga mempersembahkan sebuah e-book / buku digital pertama dari IzRu Web, yang mengisahkan perjalanan seorang remaja yang terpaksa hidup tanpa smartphone selama ± 17 bulan setelah HP lamanya rusak. Dalam perjalanan penuh tantangan ini, dia belajar banyak tentang ketahanan dan harapan. Diangkat dari kisah nyata. Dapatkan e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang hanya di Trakteer IzRu Web dan ikuti kisahnya! Traktir dan Download Sekarang.

Neneknya IzRuYan Meninggal Dunia, Katanya Disantet?

Neneknya IzRuYan
Selamat datang kembali di web blog Catatan IzRuYan.

Beberapa hari yang lalu, keluarga IzRuYan mendapatkan musibah dan duka. Neneknya IzRuYan yang merupakan ibu dari ibunya IzRuYan (Nurjannah binti H. Ali) meninggal dunia pada Kamis, 18 April 2024 yang lalu sekitar jam 02:30 dini hari. Baru saja di bulan Januari 2024 yang lalu anak laki-laki dari neneknya IzRuYan yaitu mamak Iwan (pamannya IzRuYan) meninggal, kini neneknya IzRuYan menyusul. Meninggalnya neneknya IzRuYan cukup mengejutkan juga, karena neneknya IzRuYan hanya menderita sakit keras dari Rabu (17/04) sore. Bahkan, ada yang bilang kalau neneknya IzRuYan meninggal karena telah disantet? Bagaimana cerita selengkapnya?

Sebelum itu, mari bantu IzRuMin memberikan dukungan berupa donasi untuk kemajuan web blog ini dan member IzRu Web lainnya. Dukungan dari kamu sangat berarti buat IzRuMin.
Detik-Detik Menjelang Neneknya IzRuYan Meninggal

Beberapa hari sebelum neneknya IzRuYan meninggal, tidak terlihat kalau neneknya IzRuYan menderita sakit keras. Entahlah kalau sebenarnya neneknya IzRuYan sudah mulai mengeluh sakit sejak lama. Katanya, neneknya IzRuYan pada Rabu sore (17/04) setelah sholat Ashar, tampaknya beliau masih bisa mengobrol asik bahkan tertawa dengan teman-temannya. Bahkan, pada waktu siang di hari yang sama, neneknya IzRuYan masih sempat menelpon ibunya IzRuYan tentang meminta ibunya IzRuYan untuk membeli barang untuk dijual kembali oleh neneknya IzRuYan. Biasanya, neneknya IzRuYan berjualan pakaian di pasar, akan tetapi pada hari itu neneknya IzRuYan tidak membuka toko karena bangun kesiangan.

Pada waktu senja, tiba-tiba neneknya IzRuYan mengeluh sakit, seperti mengalami jantung berdebar-debar kencang, sesak nafas, berkeringat, dan lain sebagainya. Beliau pun meminta kepada anaknya yaitu amak Mero (tantenya IzRuYan) untuk membawanya berobat. Lalu beliau pun dibawa oleh amak Mero untuk berobat di salah satu bidan.

Setelah sampai disana, neneknya IzRuYan dirawat disana. Neneknya IzRuYan masih bisa berjalan saat keluar dari mobil ke ruang bidan. Setelah itu, neneknya IzRuYan diperiksa oleh sang dokter bidan. Dokter itu memberitahu bahwa neneknya IzRuYan menderita penyakit jantung. Kemudian neneknya IzRuYan dipasangkan beberapa alat medis seperti infus, dan sebagainya.
Neneknya IzRuYan duduk dengan kondisi cukup lemas dan diberi infus di tempat bidan
Amak Mero mengirim foto di grup keluarga besar bahwa neneknya IzRuYan mengalami sakit. Dan amak Mero juga menelpon ibunya IzRuYan.

"Ibu kita lagi sakit. Tengah dirawat di tempat bidan," kata amak Mero kepada ibunya IzRuYan melalui sambungan telepon.

"Apa? Ibu kita lagi sakit?" tanya ibunya IzRuYan dengan merasa terkejut.

"Iya, katanya ibu kita mengalami sakit jantung. Soalnya kata si bidan, dia mengalami jantung berdebar-debar kencang, sesak nafas, terus dia berkeringat dingin, badannya pun terasa dingin kalau disentuh," jawab amak Mero.

Mendengar hal itu, sepertinya hampir sama dengan yang pernah dialami oleh ibunya IzRuYan. Orangtuanya IzRuYan yakin kalau neneknya IzRuYan itu tidak menderita penyakit jantung, melainkan menderita mag.

"Tapi untuk sekarang, kondisi ibu kita sudah mulai merasa mendingan daripada sebelumnya," lanjut amak Mero.

Tak berapa lama kemudian, amak Mero menawarkan kepada ibunya IzRuYan apakah ingin mengobrol kepada neneknya IzRuYan yang sedang cukup lemas. Ibunya IzRuYan pun mau mengobrol kepada neneknya IzRuYan.

"Bu. Apa ibu kini merasa mendingan sekarang?" tanya ibunya IzRuYan kepada neneknya IzRuYan.

"Alhamdulillah, agak mendingan sekarang. Cuma masih agak sesak nafas rasanya," jawab neneknya IzRuYan yang sedang sakit.

"Menurutku, ibu tidak menderita penyakit jantung. Ibu itu kira-kira menderita penyakit mag. Apa yang dialami ibu itu sama seperti yang pernah aku alami. Insya Allah ibu bisa pulih lagi," kata ibunya IzRuYan kepada neneknya IzRuYan.

"Mohon doanya semoga ibu bisa sembuh ya?!" minta neneknya IzRuYan.

"Aamiin," jawab ibunya IzRuYan.

Beberapa waktu kemudian, penyakit neneknya IzRuYan semakin memburuk. Mungkin bisa saja karena neneknya IzRuYan memikirkan kalau dia menderita penyakit jantung, bukannya mag. Sehingga neneknya IzRuYan menjadi drop. Neneknya IzRuYan pun dibawa dari bidan ke salah satu rumah sakit swasta. Namun sayangnya, neneknya IzRuYan pun dinyatakan telah meninggal dunia.

Pada sekitar jam 3 pagi kurang, beredar kabar di grup keluarga besar bahwa neneknya IzRuYan telah meninggal. Keluarga IzRuYan yang sedang beristirahat tiba-tiba terdengar suara telepon / HP ibunya IzRuYan berdering dan mendapatkan kabar kalau neneknya IzRuYan telah tiada. Ibunya IzRuYan pun menangis mendengar kabar tersebut. Ibunya IzRuYan memberitahu kepada yang lainnya kalau neneknya IzRuYan meninggal. Ayahnya dan IzRuYan juga bersedih mendengar kabar tersebut. Sangatlah mengejutkan, padahal satu minggu sebelumnya saat lebaran masih bisa berkumpul dengan neneknya IzRuYan dengan kondisi yang masih sehat bukannya sakit. Ibunya IzRuYan pun bersedih berkali-kali lipat karena selain mendapat kabar duka kalau sang ibu tercinta meninggal, ibunya IzRuYan pun juga sedang mengalami sakit gigi pada saat bersamaan.

Setelah mendapatkan kabar duka, mereka pun bersiap-siap untuk pergi ke rumah duka. Karena jaraknya yang jauh, orangtuanya IzRuYan meminta kepada sepupunya IzRuYan untuk meminjam mobil agar bisa dipakai keluarga IzRuYan untuk berangkat ke rumah duka. Mereka berangkat dari jam 4 pagi dan tiba di rumah duka sekitar jam 6 pagi.
Persemayaman Neneknya IzRuYan

Setiba di rumah duka, ibunya IzRuYan pun mendekati jasad neneknya IzRuYan sambil menangis karena merasa belum siap mengalami ujian ini.

Kemudian, adik dari ibunya IzRuYan yaitu amak Mero menghampiri ibunya IzRuYan, dan menceritakan kronologi detail meninggalnya neneknya IzRuYan yang merupakan ibunya mereka. Ada omongan neneknya IzRuYan yang sangat menyedihkan:
Ibu tidak ingin merepotkan kalian berdua. Neneknya IzRuYan

Mungkin omongan neneknya IzRuYan ini bisa jadi alasan mengapa selama ini neneknya IzRuYan tidak pernah mengeluh sakit, walaupun sebenarnya neneknya IzRuYan menderita sakit. Dan juga, anak-anak dari neneknya IzRuYan bukanlah orang kaya yang tajir melintir, hanyalah orang sederhana.

Neneknya IzRuYan dimakamkan tepat disebelah makam mamak Iwan yang merupakan anak laki-laki dari neneknya IzRuYan yang meninggal pada 11 Januari 2024 yang lalu.

Bicara tentang mamak Iwan, pamannya IzRuYan yang juga merupakan ayah dari sepupu favorit Syahirah Ruzana, setelah mamak Iwan meninggal dunia, neneknya IzRuYan selalu memikirkan mamak Iwan. Terlebih saat dia berdagang di pasar, biasanya ada mamak Iwan yang selalu berjualan pakaian bersama-sama, membuka toko sama-sama, namun kini hanya neneknya IzRuYan sendiri yang berusaha mencari nafkah karena sang anak laki-laki satu-satunya telah tiada. Makanya, kadangkala neneknya IzRuYan bersedih karena sangat merindukan anaknya yang selalu bersamanya sejak mamak Iwan kecil, menikah dan punya 3 anak perempuan hingga pada akhirnya meninggal. Ternyata, jarak meninggalnya mamak Iwan dan neneknya IzRuYan tidak sampai 100 hari. Neneknya IzRuYan meninggal tepat setelah 98 hari meninggalnya mamak Iwan. Ada ulama yang mengatakan kalau tiba di 100 hari terakhir menjelang wafatnya seseorang, daun yang tertulis namanya jatuh dari pohon. Itu berarti bahwa saat meninggalnya mamak Iwan, daun atas nama neneknya IzRuYan pun telah jatuh. Dan ada juga orang bilang kalau hari meninggalnya semakin dekat, seseorang yang akan meninggal selalu memikirkan orang yang telah meninggal. Makanya neneknya IzRuYan sering memikirkan mamak Iwan, karena ternyata neneknya IzRuYan akan menyusul tidak sampai 100 hari setelah mamak Iwan pergi meninggalkan dunia ini.
Meninggalnya Neneknya IzRuYan Karena Disantet?

Saat malam hari setelah jasad neneknya IzRuYan telah dimakamkan, tibalah menantu dari neneknya IzRuYan yang merupakan dari istri Alm. Mamak Iwan, yaitu amai Mana (bibinya IzRuYan). Dia tiba di rumah duka setelah perjalanan jauh dari kampung karena habis merayakan lebaran. Rencananya amai Mana dan ketiga anaknya pulang dari kampung halaman pada hari Sabtu (20/04), namun mereka pulang lebih awal karena mendengar kabar kalau neneknya IzRuYan yang merupakan ibu mertua dari amai Mana meninggal.

Setiba di rumah duka, dia langsung menangis dan hampir pingsan, sambil merasa kesal, karena menurutnya, neneknya IzRuYan meninggal karena disantet!.

"Ini pasti ulah dia. Dia pakai dukun buat ibu mertuaku meninggal, sama seperti meninggalnya suamiku," kesal amai Mana.

Pada saat meninggalnya mamak Iwan, amai Mana tidak merasa ada kejanggalan. Namun, ada seorang tetangga mengirim status di Facebook, amai Mana merasa curiga kalau si tetangga itu telah membuat suaminya meninggal karena diguna-guna alias disantet.
Terima kasih orang pintar! Tetangga mamak Iwan dan amai Mana

Tetangga itu merasa sangat iri dengan kehidupan keluarga amai Mana. Makanya, dia suka menghina keluarga amai Mana, dan berbuat buruk kepada mereka. Baik kepada amai Mana, neneknya IzRuYan, bahkan anak dari amai Mana pun juga. Sungguh tetangga yang biadab. Padahal keluarga amai Mana merupakan keluarga sederhana, bukan keluarga yang kaya. Masih lumayan si tetangga biadab itu. Contohnya, si tetangga punya TV dirumahnya, sedangkan amai Mana tidak punya TV di rumah. Apalagi kalau keluarga amai Mana termasuk golongan 'sultan' alias kaya raya, makin iri si tetangga biadab itu.

Tetangga biadab itu juga sering update status yang sasaran ejekannya tertuju kepada keluarga amai Mana lewat Facebook dengan nama akun "Kulup Bae" (pada saat postingan ini dipublikasikan).

Apakah neneknya IzRuYan meninggal karena disantet? Wallahu a'lam. Kita tidak boleh su'udzon atau berburuk sangka. Meninggalnya neneknya IzRuYan memang sudah takdir dari Allah. Kalau mungkin saja tetangga biadab "Kulup Bae" memang sudah menggunakan dukun untuk menyantet mamak Iwan dan/atau neneknya IzRuYan, dia juga yang berdosa besar, dan bisa saja dia kekal di neraka nantinya.

Ibunya IzRuYan sempat berpikir kalau neneknya IzRuYan meninggal karena disantet. Namun, ayahnya IzRuYan membantahnya. "Mudah-mudahan meninggalnya tidak disantet, melainkan memang sudah takdirnya ibumu meninggal," kata ayahnya IzRuYan kepada ibunya IzRuYan.
Ada tambahan sedikit sebelum penutup cerita ini
Kakak dari neneknya IzRuYan ada yang menderita sakit keras, bahkan sejak lama, namun masih diberi panjang umur. Namun, neneknya IzRuYan tidak terlihat sakit keras, namun usianya hanya sebatas itu saja yang telah ditetapkan oleh yang Maha Kuasa. Kita tidak tahu apakah kita bakal meninggal saat menderita sakit yang lama, atau bahkan bisa meninggal secara mendadak tanpa mengalami sakit berkepanjangan.

Semoga amal ibadah neneknya IzRuYan, serta orang-orang tercinta yang telah meninggal dunia diterima oleh Allah swt., dilapangkan kuburnya dan diringankan siksa kuburnya. Semoga husnul khotimah. Aamiin...

Sekian dulu cerita dari IzRuMin kali ini. Terus update web blog ini dengan mendownload aplikasi IzRu Web sekarang, agar tidak ketinggalan cerita menarik lainnya dari web blog Catatan IzRuYan.

Terimakasih :)
×

Bagikan dengan Kode QR


QR Code

Posting Komentar

Download aplikasi IzRu Web gratis