Kali ini, IzRuMin ingin menceritakan pengalaman IzRu yang pernah kehilangan kaos kaki yang dijemur. Bagaimana bisa kaos kaki sampai hilang? Apakah mereka bisa mendapatkan kaos kaki itu kembali?
Sebelum itu, yuk berikan sedikit rezekimu dengan BERDONASI dengan cara mengirimkan pulsa atau kuota internet ke nomor IzRuMin.
Begini ceritanya. Pada hari libur, IzRu disuruh oleh orangtuanya untuk mencuci kaos kaki. IzRu pun mematuhi perintah dari orangtua mereka. Mereka pun mulai mencuci kaos kaki.
Setelah selesai mencuci kaos kaki sampai bersih dan kinclong, IzRu pun menjemur kaos kaki. Awalnya, mereka jemur kaos kaki di atas parabola. Karena tali jemuran sudah dipenuhi baju dan pakaian jemuran lainnya.
Namun, tak lama kemudian, menjelang waktu Asar, Syahirah Ruzana pun memindahkan kaos kaki untuk dijemur di tempat yang lain. Alasannya, karena di parabola sudah tidak mengenai sinar matahari. Syahirah Ruzana pun menjemur kaos kaki di pohon depan rumah tetangga.
"Kenapa jemur disana? Nanti kaos kaki itu bisa hilang!" tegur Muzaffar Izzat.
Saat tiba jam 5 sore, mereka mulai mengangkat jemuran. Saat Syahirah Ruzana ingin mengambil kaos kaki, tiba-tiba kaos kaki yang dijemur di pohon itu hilang. Seperti ada yang sudah mengambilnya. Memang benar, kalau ucapan itu adalah do'a. Makanya kalau berkata itu yang positif.
Syahirah Ruzana pun menangis karena kaos kaki yang ia jemur hilang. Dia menjemur 3 pasang kaos kaki miliknya dan 1 pasang milik abangnya.
"Kan sudah dikatakan, kalau jemur disana bisa hilang. Lihat kan sekarang kaos kakinya hilang. Entah dicuri orang atau di buang orang" kata Muzaffar Izzat yang kecewa pada adiknya.
Tak lama kemudian, datanglah orangtuanya setelah pergi bekerja seharian. IzRu pun memberitahukan bahwa kaos kaki mereka hilang. Ibunya pun mencoba mendatangi rumah yang diduga memiliki pohon yang digunakan oleh Syahirah Ruzana untuk menjemur kaos kaki.
"Permisi… boleh tanya. Apakah kalian melihat kaos kaki yang dijemur di pohon itu? Soalnya, itu kaos kaki milik anak saya," tanya ibunya.
"Oh iya. Ini kaos kakinya, nte. Maaf, kami pikir ini kaos kaki milik siapa, karena ditaruh di pohon depan rumah kami. Sekali lagi kami minta maaf, tante," jawab sang pemilik rumah yang merupakan mahasiswi.
Untung saja kaos kaki mereka belum dibuang oleh para mahasiswi itu, ataupun dicuri. Kalau tidak, bagaimana nasib mereka. Kaos kaki mereka jadi sedikit.
Demikian cerita kali ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Jika kamu tertarik dengan postingan ini, mari selalu IKUTI web blog ini, atau download aplikasi IzRu Web agar tidak ketinggalan cerita menarik lainnya dari web blog Catatan IzRuYan.
Terimakasih :)
Posting Komentar