INFO: IzRu Web dan Catatan IzRuYan dengan bangga mempersembahkan sebuah e-book / buku digital pertama dari IzRu Web, yang mengisahkan perjalanan seorang remaja yang terpaksa hidup tanpa smartphone selama ± 17 bulan setelah HP lamanya rusak. Dalam perjalanan penuh tantangan ini, dia belajar banyak tentang ketahanan dan harapan. Diangkat dari kisah nyata. Dapatkan e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang hanya di Trakteer IzRu Web dan ikuti kisahnya! Traktir dan Download Sekarang.

Pengalaman Keluarga IzRuYan Mengambil Air dari Sumur Secara Manual

Selamat datang kembali di web blog Catatan IzRuYan.

Kali ini, IzRuMin ingin menceritakan pengalaman keluarga IzRuYan yang terpaksa mengambil air dari sumur secara manual pada saat mesin pompa airnya rusak.

Sebelum itu, yuk berikan dukungan darimu berupa donasi, agar IzRuMin bisa terus memberikan cerita menarik lainnya, dan bisa mengembangkan web blog ini dan web member IzRu Web lainnya.
Pada suatu hari, sekitar beberapa hari menjelang hari raya Idul Adha 2024, tiba-tiba mesin pompa air di rumah IzRuYan mulai rusak. Beberapa hari sebelum rusak, mesin pompa air masih berfungsi, namun air yang keluar terkadang sedikit. Dan kadang-kadang pula air juga tidak keluar sama sekali. Barulah sekitar lebih kurang 3 hari sebelum hari raya Idul Adha, mesin pompa air di rumah IzRuYan rusak.

Ayahnya IzRuYan sudah berusaha memperbaikinya, namun tampaknya tidak berhasil. Mesin pompa air itupun kemudian dicabut dari sumur rumah IzRuYan. Keluarga IzRuYan pun dengan terpaksa mengambil air secara manual dari sumur menggunakan ember. Keluarga IzRuYan mengambil air dari sumur pada saat ingin mandi, jika air di kamar mandi sedikit, untuk mencuci peralatan makan, dan untuk mencuci pakaian.

Melakukan hal seperti itu, membuat ayahnya IzRuYan bernostalgia ke masa lalu, dimana pada saat ayahnya IzRuYan masih kecil, selalu membantu mengambil air dari sumur dengan ember, kemudian dibawa ke dalam bak mandi.

Selama mesin pompa air rusak, ayahnya IzRuYan selalu mengambil air dari sumur, kemudian di tampung ke dalam bak yang ada di luar rumah, dan juga ember yang akan dibawa ke kamar mandi, dapur, atau mesin cuci. Muzaffar Izzat, Syahirah Ruzana, dan ibunya membawa ember yang telah berisi air ke dalam kamar mandi, dapur, atau mesin cuci. Terkadang pula, ayahnya IzRuYan melakukan sendiri (mengambil air dari sumur lalu dibawa ke kamar mandi sendiri).

Ar Rayyan juga membantu mengisi air dari bak luar rumah yang telah diisi air, kemudian di tampung ke dalam ember.

Sungguh melelahkan rasanya, dan terasa berat mengangkatnya, dan bolak balik terus. Tapi, lama kelamaan malah jadi terbiasa. Terasa lebih cepat penuh airnya daripada mengisi air pada saat mesin pompa air yang lama masih berfungsi dan belum rusak.

Selama waktu mesin pompa air lama rusak, orangtua IzRuYan juga berencana mencari mesin pompa air yang baru. Ayahnya IzRuYan sempat mencari mesin pompa air ke toko elektronik yang ada di kotanya, namun sangat sulit mencari pompa air yang harganya ramah dikantong. Saat dicari di internet, cukup banyak orang menjual mesin pompa air yang harganya masih ramah di kantong. Ayahnya IzRuYan pun terpaksa mengundurnya.

Tapi, sekitar seminggu setelah hari raya Idul Adha, ibunya IzRuYan mendesak kepada ayahnya IzRuYan untuk membeli mesin pompa air, karena sangat melelahkan mengangkat dan bolak balik membawa air dari sumur ke kamar mandi, dapur, atau mesin cuci. Ayahnya IzRuYan pun kembali berusaha mencari mesin pompa air yang harganya ramah dikantong di toko elektronik yang ada di kotanya.

Akhirnya, ayahnya IzRuYan berhasil menemukan mesin pompa air baru yang harganya masih ramah dikantong.

Setelah berhasil menemukan dan membeli mesin pompa air yang masih murah, ayahnya IzRuYan pun mulai memasang mesin pompa air yang baru ke dalam sumur. Tidak begitu sulit bagi ayahnya IzRuYan untuk menginstalasi mesin pompa air itu.

Setelah selesai memasang, ayahnya IzRuYan mencoba menghidupkan mesin pompa air itu, dan akhirnya berfungsi dengan baik. Air yang keluar cukup kencang, karena mesin pompa airnya yang masih baru. Pada awalnya, air yang keluar sedikit keruh dan kotor. Namun lama kelamaan air yang keluar menjadi jernih seperti biasanya. Suara mesin pompa air yang baru lebih halus daripada mesin pompa air yang lama.

Akhirnya, masa-masa sulit keluarga IzRuYan telah berakhir. Mereka bisa mengisi air dengan listrik kembali seperti biasa dengan mesin pompa air yang baru. Air yang keluar sangat cepat, dan air yang ada di dalam bak cepat penuh, kira-kira sekitar 3 kali lebih cepat daripada menggunakan mesin pompa air sebelumnya.

Cukup lama tahan mesin pompa air yang lama, sekitar 5 tahun. Tapi, kata ayahnya IzRuYan ada mesin pompa air yang lebih lama lagi awetnya, bisa sampai 10 tahun mesin pompa air berfungsi di rumah lamanya yang dulu pada saat Muzaffar Izzat masih kecil. Semoga saja mesin pompa air yang baru itu bisa tahan lama. Kalau bisa lebih lama daripada mesin pompa air yang lama. Aamiin...

Sekian dulu cerita dari IzRuMin kali ini. Jangan lupa untuk Follow Blog atau download aplikasi IzRu Web sekarang, agar kamu tidak ketinggalan cerita menarik lainnya dari web blog Catatan IzRuYan.

Nantikan pula perilisan e-book digital berbayar dari Catatan IzRuYan (dalam rangka menyambut HUT IzRu Web ke 6 tahun) berjudul "17 Bulan Sedih Tanpa HP" segera hanya di Trakteer.

Terimakasih :)
×

Bagikan dengan Kode QR


QR Code

Posting Komentar

Download aplikasi IzRu Web gratis