Sudah lama IzRuMin tidak memposting cerita di web blog ini karena berbagai macam alasan. Mulai dari hp lama IzRuMin yang rusak, dan lebih sering tidak ada internet. Supaya web blog ini bisa aktif terus, alangkah baiknya kamu bisa memberi dukungan berupa saweran, traktiran, atau donasi untuk IzRu Web Group disini. Dukungan kalian sangat berguna dan bermanfaat untuk kemajuan web blog member IzRu Web Group, termasuk web blog Catatan IzRuYan.
Kali ini, IzRuMin ingin berbagi cerita yang sangat menyedihkan, memilukan, dan mungkin juga akan ada pembelajaran serta hikmah dibalik kisah yang akan IzRuMin sampaikan kepada Izruwebers semua.
Di awal tahun 2023 dan 2024, tepatnya pada bulan Januari, terjadi peristiwa yang sangat mengejutkan bagi keluarga IzRu. Pada bulan yang sama namun di tahun yang berbeda, terjadi peristiwa meninggalnya orangtua dari sepupunya IzRu yang masih kecil. Siap saja itu?
1. Meninggalnya adik dari ayahnya IzRu beserta istri di Januari 2023
Pada tanggal 28 Januari 2023, terjadi peristiwa yang sangat mengejutkan sekali bagi keluarga IzRu, terkhususnya kakak beradik dari ayahnya IzRu. Karena pada tanggal tersebut, adik dari ayahnya IzRu (Alm. Akhyar / pak Ayar) beserta istri (Almh. Herlini / amai Lini) dan kedua anak (Haikal dan Hamizan) mereka menjadi korban kecelakaan. Mobil yang dikendarai tersebut menabrak sebuah truk didepannya, yang diduga karena lampu bagian belakang truk (katanya) tidak menyala. Alhasil, terjadilah kecelakaan maut tersebut. Peristiwa itu terjadi di Jalan Lintas Sumatera Muara Bungo Jambi, sekitar jam 3 pagi (kalau tidak salah).
Saat peristiwa kecelakaan tersebut, Haikal yang merupakan anak dari Alm. pak Ayar sekaligus sepupunya IzRu sempat mencoba menghubungi siapa saja, salah satunya yaitu Etek Ani (bibinya IzRu dan Haikal). Etek Ani pun kebingungan, "Kenapa Ayar menelpon pagi-pagi ini?". Kemudian, Etek Ani pun menjawab panggilan tersebut. Tiba-tiba langsung dijawab oleh Haikal: "Etek, kaki Haikal kejepit (karena habis tabrakan)". Etek Ani pun langsung gelisah.
IzRuMin pun lupa peristiwa selanjutnya karena kejadian tersebut sudah setahun yang lalu (Maaf ya).
Tak berapa lama, Acik Upi (pamannya IzRu sekaligus adiknya ayah IzRu yang paling kecil) pergi ke Bungo Jambi untuk melihat Alm. pak Ayar dan Almh. amai Lini. Pada awalnya, Alm. pak Ayar masih hidup namun dalam keadaan kritis. Alm. pak Ayar masih merasa mengeluh kesakitan yang amat dahsyat akibat kecelakaan yang telah terjadi. (Katanya) wajah Alm. pak Ayar kelihatan penyet seperti piring. "Haduuuh, haduuuuh..." keluh Alm. pak Ayar disaat dia merasa kesakitan sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Almh. amai Lini yang merupakan istri dari Alm. pak Ayar juga mengalami hal yang serupa dengan suaminya. Namun, Almh. amai Lini yang meninggal duluan.
Untuk kedua anak dari almarhum dan almarhumah Alhamdulillah masih diberi umur yang panjang. Walaupun Haikal harus mengalami luka-luka dan sulit berjalan, serta diberi infus hingga kesehatannya pulih total. Untuk Hamizan yang masih bayi 1 tahun tampaknya selamat juga dan tidak terlihat luka. Entahlah kalau luka ringan. Hamizan bernasib sama seperti yang dialami oleh anak dari selebriti Vannesa Angel dan Bibi Adriansyah yaitu Gala Sky yang harus menjadi yatim piatu diusianya yang masih balita akibat kecelakaan maut. Hamizan dan Gala Sky juga sama-sama menjadi korban selamat dalam peristiwa kecelakaan maut. Semoga besar nanti, dia bisa menjadi anak yang sholeh dan bisa menjadi orang yang sukses. Aamiin...
IzRu dan kedua orangtuanya telat mendapatkan kabar kalau Almh. amai Lini meninggal. Mereka baru dapat kabar langsung dari Uwo (nenek) IzRu yang merupakan ibu dari ibunya IzRu. Mendengar kabar itu, ibunya IzRu tiba-tiba menangis dan terkejut. Muzaffar Izzat yang sedang mengerjakan PR sekolah pun juga menjadi kaget dan jantung terasa berdebar-debar, serta merasa agak kaku karena merasa terkejut mendengar kabar itu. Setelah itu, ibu dan ayahnya IzRu memastikan kabar mengenai meninggalnya amai Lini oleh kakak beradik dari ayahnya IzRu. Ternyata memang benar adanya. Beberapa dari saudarinya ayah pun menangis mendengar kabar itu. Tak beberapa lama kemudian, muncul juga kabar kalau pak Ayar menyusul meninggal juga. Pada akhirnya, ayahnya IzRu pergi menemui kakak beradiknya yang lain.
Kemudian, keluarga IzRu serta rombongan kakak beradik dari ayahnya IzRu berangkat ke rumah duka yang ada di Sarolangun Jambi. Syahirah Ruzana yang sebenarnya masih harus menjalankan proses KBM di sekolah harus pulang cepat untuk pergi melayat.
Saat diperjalanan, mereka berhenti sejenak sambil menunggu mobil jenazah yang membawa Alm. pak Ayar dan Almh. amai Lini. Disaat mobil jenazah lewat, barulah mereka berangkat. Keluarga IzRu beserta rombongan berjalan beriringan.
Saat tiba di rumah duka, IzRu sudah melihat banyak orang yang telah datang ke rumah duka, baik itu dari kerabat, keluarga, saudara, dan tetangga dari almarhum dan almarhumah orangtuanya Haikal, Haziq, Hafizah, dan Hamizan (sepupunya IzRu). Setelah kedua jenazah keluar dari mobil jenazah, hampir semua orang yang berada di rumah duka menangis histeris. Betapa terkejutnya semua orang karena kedua orangtua dari sepupu IzRu meninggal secara mendadak akibat kecelakaan maut. Sebelumnya, almarhum dan almarhumah tidak ada mengeluh sakit dan bahkan sehat wal'afiat pada hari-hari sebelum keduanya meninggal.
Peristiwa berawal dari Haikal (sepupu IzRu yang merupakan anak Alm pak Ayar dan Almh amai Lini) yang berada di salah satu pesantren di Sumatera Barat sedang mengalami sakit gigi karena belum terbiasa memakai behel. Rencananya, Alm pak Ayar dan Almh amai Lini ingin membawa Haikal ke Bangko Jambi untuk mengobati gigi Haikal yang sakit. Sebelum berangkat ke Sumbar, pak Ayar sempat ke Bangko Jambi dan mampir ke rumah Rahmat (abang sepupu IzRu) untuk memberikan ban yang sudah dititipkan sebelumnya. Tampaknya, pak Ayar sangat buru-buru untuk bisa sampai ke pesantren. Pak Ayar menemui abang sepupunya IzRu itu pada hari Jumat (27/01/23) pagi sekitar sebelum jam 7. Kemungkinan, pak Ayar dan amai Lini tiba di pesantren Haikal sekitar Jumat sore. Kecelakaan terjadi pada Sabtu (28/01/23) dini hari. Dalam kata lain, pak Ayar tidak melakukan istirahat. Bisa saja mungkin pak Ayar mengantuk saat mengendarai kendaraan karena terburu-buru. Mungkin targetnya sampai di Bangko Jambi pada Sabtu pagi, berobat di sana, terus ke Sarolangun. Kemudian kembali mengantar Haikal ke pesantren lagi pada Minggu (29/01/23) siang atau sore lalu tiba di pesantren Senin (30/01/23) pagi, agar Haikal tetap bisa melakukan proses KBM di pesantren itu. Namun, takdir berkata lain.
Tidak ada hal-hal yang aneh terjadi oleh pak Ayar dan amai Lini sebelum keduanya meninggal. Sangat banyak yang hadir ke rumah duka, bahkan setelah keduanya dimakamkan, masih ada yang mendatangi ke rumah duka. Karangan bunga terus berdatangan. Bahkan, ada suatu organisasi semacam persatuan santri juga mendatangi rumah duka. Banyak yang mengenal bahwa semasa hidup almarhum dan almarhumah sangat baik. Bahkan, IzRu juga suka. Contohnya, di saat Lebaran di rumah itu, terdapat banyak makanan dan minuman yang enak, baik itu kue, snack, dll. Beberapa bulan sebelum pak Ayar dan amai Lini meninggal, yaitu pada bulan November 2022, saat arisan keluarga di rumah almarhum, IzRu di kasih kue donat. Beberapa minggu sebelum meninggal, saat arisan keluarga di warung kopi milik sepupunya IzRu, pak Ayar mentraktir IzRu minuman. Sungguh baik kedua orangtua dari sepupunya IzRu. Semoga amal ibadah dan kebaikan mereka berdua diterima oleh Allah swt. Aamiin...
Alm. pak Ayar dan Almh. amai Lini disholatkan setelah sholat Ashar, lalu kemudian dimakamkan di salah satu TPU Muslim di Sarolangun Jambi.
2. Meninggalnya abang dari ibunya IzRu di Januari 2024
Belum genap satu tahun meninggalnya Alm. pak Ayar dan Almh. amai Lini, pada tanggal 11 Januari 2024 sore, abang dari ibunya IzRu (Almh. Iwan / mamak Iwan) yang juga merupakan ayah dari sepupu IzRu dan sepupu kesayangan Syahirah Ruzana (Khafifah) meninggal dunia. Alm. mamak Iwan juga bisa dibilang meninggal secara mendadak, karena beberapa hari sebelumnya almarhum tidak dalam kondisi sakit. Bahkan, Muzaffar Izzat ada baca chat grup yang dikirim oleh amai Mana (bibinya IzRu yang merupakan istri Alm. mamak Iwan) 2 hari sebelum mamak Iwan meninggal. "Tadi hp dibawa sama bang Iwan". Itu berarti Sempat sakit hanya pada Kamis (11/01/24) pagi, mengeluh ada rasa sakit di dadanya. Namun, di siang harinya, Alm. mamak Iwan tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Namun, di sore hari, di saat mamak Iwan sedang di kamar mandi, tiba-tiba mamak Iwan jatuh pingsan. Amai Mana pada awalnya merasa heran, kenapa suaminya tidak melakukan apa-apa di kamar mandi, seperti tidak terdengar suara percikan air. Kemudian, amai Mana memutuskan untuk mendobrak pintu kamar mandi untuk melihat keadaan mamak Iwan. Amai Mana melihat mamak Iwan jatuh pingsan. Kemudian ia meminta yang lain untuk meminta pertolongan kepada tetangga. Rencananya, mau membawa mamak Iwan ke rumah sakit, namun sebelum ke rumah sakit, mamak Iwan dinyatakan meninggal dunia. Ada yang menduga kalau mamak Iwan meninggal karena angin duduk / angin ahmar. Karena angin ahmar dipercaya bisa memutus aliran darah seseorang dan bisa menyebabkan kematian.
Keluarga IzRu pertama kali mendengar kabar kalau Alm. mamak Iwan meninggal dari Bude Asni (sepupu dari Ibunya IzRu). "Mamak Iwan sudah tidak ada. Cepatlah pulang ke Sarolangun (Jambi)". Berhubung ibunya IzRu sedang bekerja di toko pakaian milik abang dari ayahnya IzRu, ayahnya IzRu pun pergi ke toko dan memberitahu kalau Alm. mamak Iwan telah tiada.
Keluarga IzRu juga merasa kaget mendengar hal itu. Muzaffar Izzat merasa gemetaran, dan merasa tidak yakin apakah yang meninggal itu mamak Iwan atau tidak. Syahirah Ruzana pun juga turut bersedih mendengar kalau sepupu kesayangannya yaitu Khafifah kini menjadi anak yatim.
Keluarga IzRu berangkat ke rumah duka setelah makan malam dengan menaiki mobil milik Pak Wirman (ipar dari ayahnya IzRu) dan berangkat dengan beberapa saudara dari ayahnya IzRu.
Setiba di rumah duka, sudah terlihat banyak orang yang sudah hadir untuk melayat. IzRu pun disuruh untuk melihat jasad almarhum untuk terakhir kalinya. Keluarga IzRu pun menginap di rumah duka pada malam itu, walau baru bisa tidur jam 12 malam.
Keesokan paginya, makin banyak orang yang melayat, dan dibacakan Yasin untuk almarhum. Alm. mamak Iwan kemudian dimandikan sebelum sholat Jumat, disholatkan setelah sholat Jumat, kemudian dimakamkan di salah satu TPU Muslim di Sarolangun Jambi.
Sepupunya IzRu yang merupakan anak Alm. mamak Iwan masih kecil-kecil. Khafifah masih duduk di bangku SD kelas 6, Arsyila yang masih TK, dan Annasya yang masih balita. Khafifah menangis bersama sang ibu dan uwo (nenek) nya karena diberi ujian dengan meninggalnya mamak Iwan yang merupakan kepala keluarga di rumah itu. Arsyila dan Annasya tampaknya masih belum mengerti, makanya tidak ada perasaan menangis.
Sebelum meninggal, Alm. mamak Iwan mendadak mau mengantar Amai Mana (istrinya) ke sekolah tempat Amai Mana mengajar, padahal jalan kaki juga bisa karena jaraknya dekat, tidak sampai 100 meter. Dan juga, disaat suatu acara ngundu mantu, ayahnya IzRu melihat mamak Iwan tersenyum, bukan memaksa. Mungkin contoh tadi ada maksud tanda-tanda kalau mamak Iwan akan menghadap kepada Sang Pencipta dalam waktu dekat. Barulah mengerti setelah mamak Iwan meninggal. Banyak yang mengenal mamak Iwan itu sosok yang baik. Bahkan, disaat ia terbaring kaku dalam keadaan tidak bernyawa, ada yang mengatakan bahwa mamak Iwan itu seperti masih hidup, dalam posisi tidur. Dan juga, kata amai Mana, mamak Iwan meninggal dengan ekspresi wajah tersenyum.
Saat pasca Lebaran 2023 kemarin, mamak Iwan dan istri beserta Arsyila dan Annasya pergi ke rumah IzRu untuk sekedar bersilaturahmi dan menginap selama satu malam. Alm. mamak Iwan dan istrinya juga memberikan jajanan untuk IzRu dan Rayyan, mulai dari martabak manis, sampai snack. Ternyata, itu adalah lebaran terakhir mamak Iwan, karena lebaran 2024 dan seterusnya mamak Iwan telah berpindah alam. Semoga amal dan kebaikan beliau diterima oleh Allah swt. Aamiin...
Sekian dulu cerita dari IzRuMin yang sangat menyentuh hati. IzRuMin jadi sedih nih. 🥹ðŸ˜
Dapat kita ambil kesimpulan dari cerita yang cukup panjang dari IzRuMin diatas:
• Berhati-hatilah dalam berkendara. Terlebih kalau berkendara jauh, alangkah baiknya beristirahat sejenak seperti di rest area dan sebagainya. Biar pelan asal selamat.
• Perbanyak amal ibadah kepada Sang Pencipta dan melakukan hal-hal yang baik, saling akrab dengan orang lain.
Yuk jangan lupa download aplikasi IzRu Web agar tidak ketinggalan cerita menarik lainnya dari web blog Catatan IzRuYan.
Terimakasih :)
Posting Komentar