INFO: IzRu Web dan Catatan IzRuYan dengan bangga mempersembahkan sebuah e-book / buku digital pertama dari IzRu Web, yang mengisahkan perjalanan seorang remaja yang terpaksa hidup tanpa smartphone selama ± 17 bulan setelah HP lamanya rusak. Dalam perjalanan penuh tantangan ini, dia belajar banyak tentang ketahanan dan harapan. Diangkat dari kisah nyata. Dapatkan e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang hanya di Trakteer IzRu Web dan ikuti kisahnya! Traktir dan Download Sekarang.

Pengalaman Orangtua IzRuYan Kehilangan Dompet

Selamat datang kembali di web blog Catatan IzRuYan.

IzRuMin jarang posting artikel karena sedang minim kuota. Yuk belikan IzRuMin kuota internet disini. Supaya web blog ini dan web member IzRu Web lainnya bisa berkembang.

Pada postingan kali ini, IzRuMin ingin berbagi pengalaman perih yang dialami oleh keluarga IzRu, yaitu pengalaman tentang hilangnya dompet ayahnya IzRu.

Dompet merupakan salah satu barang yang paling berharga bagi setiap orang. Dompet biasanya dijadikan sebagai alat untuk menyimpan uang, KTP, SIM, STNK, dan/atau barang-barang berharga dan penting lainnya. Jika dompet hilang, sang pemilik pasti akan merasakan khawatir, bingung, cemas, dan lain sebagainya. Tidak ada seorang pun yang ingin dompetnya hilang. Baik dompetnya hilang akibat terjatuh di jalan atau di tempat tertentu, apalagi kalau dompetnya dicopet oleh oknum pelaku tindak kejahatan.

Orangtua IzRuYan juga pernah mengalami kehilangan dompet. Peristiwa tersebut terjadi pada malam takbiran hari raya Idul Adha kemarin. Pada waktu itu, orangtua IzRuYan sedang pergi belanja membeli kebutuhan untuk perayaan Idul Adha. Namun, ditengah perjalanan, tiba-tiba ayahnya IzRuYan merasakan ada sesuatu yang bisa terjatuh dari kantong celananya. "Mudah-mudahan tidak ada yang terceceran/terjatuh dari kantong celanaku ini." harap ayahnya IzRuYan.

Tiba di salah satu minimarket, ayahnya IzRuYan memeriksa kantong celananya. Saat dipegang, ternyata dompetnya sudah hilang. Orangtuanya IzRuYan pun mulai mencari dompet yang tak disengaja jatuh dijalanan. Setelah dicari secara hati-hati, mereka tidak dapat menemukan dompet ayahnya IzRuYan tersebut. Orangtuanya IzRuYan pun gelisah karena dompet tersebut telah hilang. Ibunya IzRuYan menangis histeris karena dompet suaminya hilang di jalanan.

Dompet tersebut memiliki banyak barang-barang penting dan berharga. Diantaranya uang, subang/anting telinga, KTP, STNK, kartu ATM, kartu kredit, dan lain sebagainya. Bahkan, di dalam dompet itu juga ada kupon qurban. Kupon tersebut digunakan untuk mengambil daging qurban.

Mereka pun merasa jadi kehilangan nafsu makan memikirkan apa yang akan terjadi dengan dompet ayahnya IzRuYan itu. Apalagi, mereka terlilit banyak utang. Apalah daya mereka. "Uang di dalam dompet yang hilang itu bukan uang kita, melainkan uang orang (utang)" keluh ibunya IzRuYan. Sungguh malang nasib orangtuanya IzRuYan. 😭

Syahirah Ruzana pun turut menangis mendengar kabar tersebut, karena salah satu barang berharga miliknya juga ada di dalam dompet yang terjatuh dan hilang itu, yaitu subang. Karena subang milik ibu dan Syahirah Ruzana ketinggalan di toko orangtuanya IzRuYan, kemudian subang-subang tersebut dimasukkan ke dalam dompet milik ayah. Muzaffar Izzat mulanya tampak bingung kenapa orangtuanya dan adiknya menangis. Ternyata karena dompet milik ayahnya IzRuYan hilang di tengah jalan. Mumpung IzRu belum sholat saat itu, orangtuanya pun menyuruh kepada IzRu untuk nantinya setelah sholat, berdoa semoga dompet ayahnya bisa ketemu dan ada orang baik yang menemukannya dan mau mengembalikannya.

Orangtuanya IzRuYan pun mencoba membagikan info kehilangan dompet di grup Facebook. Mereka berharap, ada orang yang menemukan dompet ayahnya IzRuYan yang hilang dan mau mengembalikan ke pemiliknya. Mereka memasukkan info detail, seperti isi dompet yang hilang, dan disertakan nomor ponsel mereka.



Tak lama kemudian, tiba-tiba ada orang menelpon mereka. Orang tersebut mengaku bahwa dia menemukan dompet milik mereka. Mereka pun cukup lega mendengar kabar gembira. Namun, ternyata, dia malah meminta uang. Kata orang tersebut, dia menemukan di pasar, tidak jelas titik penemuan sebenarnya. Dia menjelaskan bahwa uang yang ada di dompet tersebut sudah hilang, namun barang-barang yang lain seperti kartu-kartu dan subang masih ada. Dia pun mengatakan saat dia menelpon orangtuanya IzRuYan, dia sedang berada di luar kota tempat tinggal IzRuYan. Dia mau mengembalikan dompet melalui kurir. Dia meminta bayaran sekitar 70 ribuan. Tidak bisa COD lagi. Padahal, jarak dari kota tempat tinggal IzRuYan dengan kota yang sedang dikunjungi orang yang mengaku menemukan dompet hilang tersebut hanya berkisar 75 km. Sedangkan ongkir dari kota tempat tinggal IzRuYan ke ibukota provinsi yang jaraknya lebih dari 200 km cuma 20 ribuan. Orangtuanya IzRuYan mulai curiga bahwa orang yang mengaku menemukan dompet tersebut merupakan tindakan modus penipuan. Apalagi saat dia berkata "Mana mungkin saya berbohong, pak!", kecurigaan semakin besar. Dan dia tidak menelpon lagi.

Sudah mulai happy mereka, namun ujung-ujungnya itu hanya sebuah penipuan. Dasar sang penipu tidak punya hati. Bagaimana kalau dia korban kehilangan dompet. Terus dia jadi korban penipuan. Untung saja orangtuanya IzRuYan tidak melakukan proses pembayaran kepada sang pelaku penipuan. Gara-gara mengharap dompet bisa kembali, namun "sudah jatuh tertimpa tangga". Sudah kehilangan dompet, malah kasih uang ke penipu, dompetnya tak kunjung datang.

Memang benar apa yang dikatakan orang-orang. "Jangan harap bisa menemukan dompet hilang di Indonesia". Apalagi sangat marak terjadi pencurian dompet hilang di Indonesia. Beda kalau di Jepang, dompet hilang kemungkinan 80% bisa kembali kepada pemiliknya.

Dompet ayahnya IzRuYan bisa saja sudah diambil orang pada malam yang sama. Karena pada malam itu banyak orang pergi keluar. Bisa saja salah satu diantaranya ada menemukan dompet ayahnya IzRuYan. Namun entah mau dikembalikan, atau malah dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi tanpa mengembalikan kepada pemiliknya.

"Kalau misalnya dompet jatuh di malam biasa, mungkin bisa ketemu dompetnya. Ini dompet jatuh pada malam takbiran, orang banyak keluar. Sangat sulit menemukan dompet yang terjatuh." pikir ayahnya IzRuYan.

Kalau urusan kartu hilang, bisa diganti dengan yang baru. Buat KTP baru gratis, buat STNK baru, buat kartu ATM baru. Itu bisa diatur. Namun kalau uang dan perhiasan, tak bisa diganti. Semoga keluarga mereka diberikan rezeki yang berlimpah, dan semoga uang dan harta yang hilang bisa diganti dengan yang lebih baik. Aamiin...

"Ikhlaskan saja. Jangan terlalu berharap dompet bisa dapat kembali. Dibalik dompet yang hilang ini mungkin ada hikmahnya. Kalau kita sabar diberi ujian dan cobaan ini, Insya Allah, Allah akan menggantikannya dengan rezeki yang berlimpah." kata ayahnya IzRuYan. Allah sangat suka dengan orang-orang yang bersabar. Untuk itu, buat pembaca yang juga senasib dengan orangtuanya IzRuYan, kehilangan dompet atau barang apapun itu, harap bersabar. Minta doa kepada Yang Maha Penguasa untuk diberikan rezeki yang berlimpah, halal, dan barokah menggantikan harta yang telah hilang.

Buat kamu yang belum pernah kehilangan dompet, harap perhatikan dompetmu baik-baik. Jangan sampai dompet kamu terjatuh. Simpan dompet baik-baik ditempat yang aman. Jangan menyimpan banyak barang di dompet, karena beresiko dompet terjatuh akibat isi dompet yang terlalu penuh.

Apakah kamu pernah kehilangan dompet? Boleh bagikan sedikit pengalamanmu di kolom komentar.

Demikian cerita dari IzRuMin kali ini. Semoga bermanfaat buat kita semua. Jika tertarik dengan postingan ini, mari IKUTI web blog ini, atau download aplikasi IzRu Web, supaya tidak ketinggalan cerita menarik lainnya dari Catatan IzRuYan.

Terimakasih :)
×

Bagikan dengan Kode QR


QR Code

Posting Komentar

Download aplikasi IzRu Web gratis